Quantcast
Channel: My Personal Ledger
Viewing all 122 articles
Browse latest View live

Project Weekend : Dendeng Balado

$
0
0
Sejujurnya, saya jarang sekali masak. Bisa dibilang turun dapur biasanya menjelang hari raya. Sehari-hari saya beli lauk (atau yang bisa disebut samba) jadi di warung. Lidah minang keluarga kami terbiasa dengan masakan pedas dan berbumbu. Paling yang dibikin hanya sayuran seperti kangkung. Selain di hari kerja saya tidak sempat masak, saya juga engga bisa masak. Padahal Ibuk dan Bundo pandai sekali masak enak. Dulu waktu sekolah siang waktu SMP sempat sih "dipaksa" masak sama Bundo hanya sebatas masakan yang digoreng. Sementara gulai-menggulai, saya paling cuma bantu potong-potong bahan saja. Sekarang kebingungan deh mau masak gulai saya tidak bisa. Pilih kelapa yang bagaimana ? Seberapa santan yang harus diperas ? Seberapa banyak takaran bumbunya? Aaaaak... Lucunya adik saya yang cowok malah lebih jago masak. Saya jadi sering diledekin karena engga bisa masak. Ayah juga bisa masak (katanya). Tidak heran sih di keluarga besar kami, cowok-cowoknya bisa masak.

Ceritanya saya lagi kepengen Dendeng Balado ala masakan rumah. Apalagi harga lauk pauk sekarang serba naik. Rasanya beli samba terus bisa tekor juga. Mau tak mau harus masak sendiri. Bisa tak bisa ya dicoba dulu. Dagingnya saya nitip sama mbak untuk dibelikan di Pasar Klender. Saya membeli cabe, bawang, dan sayur di pasar Bulak, pasar yang aktif dari tengah malam sampai jam 8 pagi. Sehabis Subuh saya langsung ke Pasar. Saya mengingat-ingat cara Ibuk masak sambil browsing resep dendeng. Ada yang menulis pakai air kelapa, air jeruk nipis. Saya garuk-garuk kepala kayaknya dagingnya diungkep sama bumbu deh tapi engga pakai air kelapa. Nah bumbunya itu engga tahu apa saja. Hihihi. Tahunya waktu mbak datang, dia langsung rebus dagingnya. 


Langkah pembuatan Dendeng :
1. Rebus dagingnya sampai air rebusan hampir mengering.
2. Daging yang sudah direbus dipukul-pukul / digebuk-gebuk /ditokok-tokok sampai tipis.
3. Goreng daging hingga matang. Nah untuk cabenya disesuaikan dengan selera. Karena moto masak urang awak "Ndak padeh ndak Minang", jadi cabenya lumayan banyak. 


 Taraaaa...Dendeng Balado ala Uni Azi jadi! 


Kalau dilihat bentuknya sih lumayan menggiurkan. Hahaha. Dendengnya sukses kriuk-kriuk. Yang kurang berasa cabenya. Kurang pedas! Rasanya biasa aja tapi pada nambah nasi. Hahaha. Not bad untuk percobaan pertama. Mau nyobain bikin dendeng yang direbus air kelapa ah. Penasaran rasanya seperti apa. Saya jadi pengin mencoba bikin gulai daun singkong (pucuak ubi) minggu depan. Ada kemajuan banget saya rajin masak. Ternyata masak itu bukan masalah bisa atau tidak tapi masalah niat. Hahaha. #QuoteMasak





German Cinema 2014

$
0
0

 (source : here)


Hari ini festival film German Cinema resmi dibuka di Jakarta. German Cinema berlangsung selama 23-31 Agustus di 9 kota Indonesia ; Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Banda Aceh, Makassar, Palu, Balikpapan dan Jogjakarta. Saya cukup antusias untuk datang. Karena sering bepergian ke luar kota, saya sering melewatkan acara-acara seru. Pembukaan festival dilakukan di Epicentrum XXI. Asyik nih sebelah kantor tapi hanya untuk undangan. Goethe Institute dan @kartupos membagikan tiket gratis di social media. Pertanyaannya film apa yang paling ditonton di German Cinema? Saya menjawab Kaddisch für einen Freund. Film yang berlatar timur tengah selalu menarik perhatian saya. Dan saya menang! Alhamdulillah.

Weekend Cooking Project : Gulai Pucuak Ubi

$
0
0

Yihaaa...akhirnya bisa bikin gulai daun singkong. :') #bahagiaitusederhana

Weekend Cooking Project : Perkedel Jagung

$
0
0
Sebenarnya weekend cooking project berikutnya yang ingin saya masak adalah Belut Balado. Saya jarang sekali menemukan menu ini di rumah makan padang biasanya.  Resep-resep Belut Balado sudah saya kumpulkan dari browsing. Asam kandis sudah saya beli khusus untuk belut. Rencananya saya akan membeli belut di carefour tapi adik saya yakin ada yang menjualnya di pasar dekat rumah. Minggu pagi-pagi saya mencari belut di los ikan ternyata nihil. Terpaksa deh ganti menu ke ayam goring. Sebelumnya saya sudah membeli jagung untuk membuat pergedel atau bakwan jagung.


Adik saya heran kenapa saya tidak seperti ibu-ibu yang hobi nawar. “Kasihan ah udah murah”, jawab saya padahal sih karena masih newbie belanja di pasar. Hihihi. Satu-satunya yang saya tawar yaitu waktu membeli pisang sesisir. Harga 12.000 saya tawar 10.000 dan ketika penjualnya langsung mengiyakan mungkin saya bisa menawar harga lebih rendah lagi. Kalau ngobrol sama si Mbak, harga di pasar dekat rumah termasuk mahal untuk daging, ayam dan ikan memang untuk sayur-sayuran tergolong murah dan fresh. Mungkin saya perlu ke pasar yang lebih besar yang lebih komplit.



Ayam Goreng & Pergedel Jagung



Weekend Cooking Project : Belut Lado Mudo

$
0
0


 Belut lado mudo a.k.a cabe ijo


Di saat tidak berniat masak, saya dipertemukan oleh belut yang saya cari-cari. Saya berpikir dua kali ketika melihat belut potong di carefour. Resep sudah saya simpan di android. Jadi tunggu apa lagi ? 1 Kilogramnya mencapai 100ribu. Wew! Hampir sama kayak harga daging yah. Belutnya lumayan gemuk-gemuk sih. Karena masih percobaan, saya hanya membeli sekitar 270 gr belut atau kira-kira 9 potong belut. 

Pas di rumah, adek saya menolak membersihkan belut. Geli katanya. Saya juga sedikit bingung ini diapain ya. Belut teksturnya licin banget. Lendir-lendir di bagian tengahnya dibersihkan. Nah, karena kami tidak memiliki kulkas sempat khawatir belutnya tahan lama tidak ya. Setelah dibersihkan, saya simpan belut di wadah tertutup dengan diolesi garam dan asam kandis.

Saya memutuskan lado mudonya atau cabe ijo diulek karena hasil gilingan cabe yang diblender tidak seenak yang diulek. Biasanya ngulek cabe tidak banyak. Sekarang saya mengerti kenapa batu ulekan di kampung saya itu bentuknya bulat bukan seperti cobek yang ada pegangan tangannya. Nguleknya bisa pakai dua tangan. Seimbang capeknya. Ngulek di cobekan cepat pegal sebelah tangan. Hahaha. Jadinya ganti-gantian sama adek. Katanya kalau ngulek beda tangan engga enak loh ni, kata adek. Capek tau, jawab saya. Wkwkwk..

Hasilnya percobaan masak berlangsung sukses. Enak..Boleh dicoba. ;)

Bahan :
200 gr Belut Potong
2 buah Asam Kandis
Garam secukupnya
Cabe hijau keriting secukupnya (Imo, kalau cabe hijau besar kurang pedas)
5 buah bawang merah
3 buah bawang putih

Cara memasak :
Belut yang sudah dibersihkan dicampur dengan garam dan asam kandis. Goreng di minyak panas hingga Matang lalu angkat.
Giling cabe hijau, bawang merah dan bawang putih hingga halus. Lalu, tuangkan di minyak panas. Campurkan Belut yang sudah digoreng lalu sajikan.



[Movie Review] Tabula Rasa

$
0
0



Hans, pemuda dari Serui, Papua, mengadu nasib menjadi pemain bola professional ke Jakarta. Realitanya Hans luntang-lantung di jalanan. Ia frustasi, nanar dan hendak bunuh diri. Hans yang terkapar di jalan dipertemukan dengan Mak yang baru pulang dari pasar. Mak membawa Hans ke rumah makannya, Takana Juo. Mak menghidangkan Gulai Kepala Ikan Kakap yang langsung dilahap Hans. Dari pertemuan di hari itulah kisah bergulir. Awalnya Hans bantu-bantu dengan cuci piring, mengaduk semen dengan upah diberi makan oleh Mak. Hans marah karena tidak dibayar dengan uang. Mak langsung berhadapan dengannya.

Mak detail sekali dalam belanja bahan-bahan masakan. Misalnya dalam memilih bawang. Bawang lokal rasanya lebih enak walaupun harganya lebih mahal dari bawang impor. “Lidah orang Minang itu nomor satu. Tidak apa-apa mahal sedikit yang penting rasanya enak.”,ujar Mak. Parmanto, juru masak Takana Juo, kurang senang dengan kehadiran Hans. Ketika Hans akhirnya menjadi bagian Takana Juo, Parmanto menyuarakan protesnya. Bagian keuntungan dari rumah makan tidak mencukupi lagi karena ada penambahan orang. Puncaknya Parmanto meninggalkan RM Takana Juo.

Sepeninggalan Parmanto, Hans tekun menuruti perintah Mak. Semangat Hans kembali datang. Dari menggiling cabai, memeras santan dengan kacik, memarut kelapa hingga mengaduk rendang. Rendang, makanan khas Minang yang paling terkenal. Dalam proses memasak Rendang sendiri tidak bisa asal, ada filosofinya. Santan Rendang harus diaduk dengan pas selama empat jam.“Kurang Kacau, Cirik Kambiang. Talalu Kacau, Bapantingan”,ujar Mak.

Pengunjung rumah makan Takana Juo semakin hari semakin sepi. Tak jauh dari Takana Juo, berdiri rumah makan padang baru Chaniago yang tempatnya lebih luas, lebih besar dan pegawainya lebih banyak. Pengunjungnya ramai sehingga Mak, Hans, mencoba makan disana. Mak terkejut setelah mencicipi sedikit makanannya. Ia langsung menghambur ke dapur Chaniago. Mak tahu betul siapa yang ia akan temui di dapur yaitu Parmanto, mantan juru masaknya.

Untuk mengatasi pelanggan yang sepi, Hans mengusulkan menu Gulai Kepala Kakap. Cukup berat bagi Mak, memasak Gulai Kepala Ikan Kakap adalah ziarah. Menu tersebut adalah masakan favorit anaknya yang meninggal dunia ketika terjadi gempa besar tahun 2009. Hari ketika Mak bertemu Hans adalah hari ulang tahun anaknya. Hanya di hari spesial itu lah Mak memasak Gulai Kepala Ikan Kakap. Akhirnya RM Takana Juo menjual Gulai Kepala Ikan Kakap.

Rumah Makan Takana Juo berhasil menggaet pelanggan. Saat dapat pesanan yang cukup besar, Mak jatuh sakit. Hans harus memasak semua pesanannya sendiri. Mendengar Mak masuk rumah sakit, Parmanto datang ke Takana Juo membantu Hans memasak. Rumah Makan Padang, juru masaknya orang Papua!

Bagi saya, Tabula Rasa memberikan makna tersendiri. Adegan Parmanto memakan Gulai Ikan Kepala Kakap sampai akhirnya dia menangis menyentuh saya. Makanan yang spesial yang tidak hanya sekedar rasa yang enak tetapi memberikan kenangan yang berarti. Seperti Mak yang memasak gulai Ikan Kepala Kakap, masakan kesukaan almarhum anaknya. Parmanto langsung tergugu teringat sanak saudara di Kampung. Keras kepalanya Parmanto pun luluh. Bahkan ketika Mak jatuh sakit, ia sukarela membantu Hans memasak.


Film Tabula Rasa sayang untuk dilewatkan. Kisah sederhana dari rumah makan padang yang menghangatkan hati. Sebagai film kuliner, potongan-potongan gambarnya mampu membuat perut berbunyi keroncongan. Sehabis menonton langsung deh cari Gulai Kepala Ikan Kakap. Saya termasuk orang yang tidak bisa lama-lama pisah dari masakan Padang. Patah salero atau kebingungan mau makan apa pasti larinya ke nasi padang juga. Jika sedang dinas luar kota maka saya akan berusaha mencari rumah makan Padang. Memang tidak semuanya juru masaknya rumah makan padang adalah orang Minang. Dari segi rasanya memang terasa ada yang kurang tapi sisi bagusnya adalah rumah makan padang ada dimana-mana.


First Time in Singapore

$
0
0
cloudy afternoon


blue hours 



the famous merlion


[Concert Review] Konser Gajah Tulus

$
0
0
Ketika Tulus melangsungkan konser di Bandung, saya berharap dia akan menggelar konser serupa di Jakarta. Sebagai penyanyi yang sedang naik daun, Tulus menyanyi di berbagai event du 2014. Beberapa kali 'nyaris' menonton Tulus secara live. Di Java Jazz 2014, schedule Tulus tidak pas dengan kedatangan saya. Tiket nonton Java Soulnation saya hangus karena saya di luar kota.  Event jazz tahunan almamater saya pun, JGTC FEUI, terlewatkan. Mungkin memang saya diberikan kesempatan yang lebih baik yaitu hadir di Konser Gajah Tulus. Waktu pengumuman konser saya tidak langsung membeli, saya masih pikir-pikir mau nonton. Mau nonton sama siapa ya? Ternyata kawan dekat saya mau nonton. Aseek.

 Yeay!

Konser Gajah Tulus dilangsungkan 2 Desember 2014 di Kartika Expo, Balai Kartini. Hari kerja. Jadi pulang ngantor langsung cuss. Persiapan konser kami membeli ayam KFC. Isi perut dulu sebelum masuk venue. Karena pintu masuk belum dibuka, saya ke toilet dahulu, tak disangka antriannya panjang. 30 menit cuman buat ngantri toilet. Errrrr.. Duh jadi engga enak sama teman, bisa dapat spot belakang yang jauh dari panggung.


 numpang narsis dulu di booth sponsor x)

Konser harus dimulai jam 20.00 tapi panggung masih kosong. Ketika penonton yang duduk berdiri dan semuanya bergerak mendekati panggung, tiba-tiba saya merasa panik dan sesak. Saya batuk-batuk. Dem, semua minuman disita di pintu masuk. Serangan panik itu mereda pelan-pelan setelah kami mendapatkan posisi yang cukup ada space dengan penonton lainnya. Kami beringsut ke area tengah. Jarak ke panggung tidak sejauh pertama masuk.


 waaw ramenyoo

Melodi drum lagu Baru terdengar dari pengeras suara. Satu persatu pemain musik muncul dari balik panggung. Penonton mulai riuh. Dan bintang yang ditunggu-tunggu akhirnya keluar, Muhammad Tulus Rusdi. Tulus menyapa penonton maju ke depan panggung festival. Emmm kok sedikit mirip seseorang ya. Hahaha. Penonton langsung ikut bernyanyi dan bergoyang. Nah di tengah-tengah lagu Tulus sempat berhenti dan berkata "suaranya.." sambil menggelengkan kepala. Penonton yang sudah larut bernyanyi cukup membantu Tulus, yang antara masih sakit flu atau sedang grogi. Sehabis lagu pertama, Tulus mengungkapkan perasaannya yang deg-degan banget. Keliatan sih. Hihihi.

Perkembangan teknologi turut mempengaruhi bagaimana orang menonton konser. Dari kamera canggih, Ipad/tab yang sebesar talenan, yang terbaru tongkat-tongkat narsis yang terjulur disana sini. Selintas pikiran bagaimana jika tongsis jatuh mengenai penonton yang di depan. Hiii serem juga ya. View dari kamera tongsis juga cukup membantu melihat Tulus lebih dekat. Ah sayang saya tidak membawa kamera.

Manakah lagu Tulus yang paling kamu suka ? Saya cukup susah menjawab pertanyaan tersebut. "Sewindu" adalah lagu pertama yang saya dengar dari Tulus. Dan cara pengenalannya cukup berkesan. Lagu "Sepatu" tidak cuma sekedar musiknya yang enak. Maknanya itu loh. Ehem yang kena friendzone pasti paham lagu ini. Hahaha. "Lagu untuk Matahari" bikin semangat menyongsong hari. Hanya satu lagu yang powerful karena ketika mendengarkannya saya tahu tidak mudah bagi Tulus untuk menulisnya. Lagu itu berjudul "Gajah". Saya langsung teringat judul novel Agatha Christie "Gajah selalu ingat" dan salah satu scene film india yang saya tonton waktu kecil. Filmnya sedih. Gajah yang menyelamatkan tokoh antagonisnya hanya karena waktu kecil dia bersikap baik sama gajah itu. Olok-olokkan masa kecil mungkin terasa lucu tapi tidak jika kamu merasakan sendiri. I feel you, Tulus. Lagu indah adalah lagu yang jujur. Saya mendengarkan lagu tersebut sambil memejamkan mata. Seolah-olah Tulus hanya bernyanyi untuk saya.


Tulus 

Tulus menyediakan kejutan tamu spesial. Bersama RAN, ia menyanyikan lagu duet mereka "Kita bisa". Pertanyaan besar saya malam itu adalah Apakah Raisa akan tampil ? Gosip tentang mereka pacaran sedang menghangat. Di Lagu untuk Matahari, muncul Vidi Aldiano dan penonton makin heboh waktu Raisa masuk panggung. Cieee cieee. Saya juga heboh waktu Endah N Rhesa turut bergabung dalam kolaborasi apik ini. Di akhir lagu Tulus memperkenalkan mereka masing-masing. Saat mereka kembali ke panggung, Tulus menyalami tamu-tamunya. Dan tiba giliran Raisa langsung cipika cipiki. Aaaaa...yang cewek-cewek histeris. Yang cowok-cowok ikutan teriak juga. Hahaha. Ngiri ama Tulus yaa.

 

Mawar di Hari Ibu

$
0
0

"Selamat hari ibu, uni"



Dan saya pun terharu.




Raun-raun ke Pasar Santa

$
0
0
Give respect, Get Respect


Santa kini seru! :)


Pop-up bookstore, POST Santa


sepotong kue, anyone ?


Sate Padang Ajo Ramon. Salah satu sate padang paling enak se-Jakarta.

Break The Silence

$
0
0
Baru kali ini saya vakum hampir 3,5 bulan tidak menulis apa-apa di blog. Sebelum tutup tahun 2014, saya begitu semangat untuk menulis tetapi kenyataannya justru berkebalikan. Saya tetap blogwalking ke blog-blog favorit saya hanya untuk menemukan semangat menulis.  Penyebabnya masalah teknis dan non teknis. Pertama menyangkut perpanjangan domain. Ketika ingin memproses perpanjangan domain, saya tidak bisa mengakses setting google admin console. Saya harus mengupdate metode pembayaran karena kartu kredit saya yang lama sudah expired. Saya berkali-kali gagal log in ke adminnya google. Saya biarkan sampai deadline expirednya semakin dekat. Akhirnya saya meminta bantuan ke teman kantor yang tim IT, yang langsung membereskan masalah dalam hitungan menit.


Satu hal yang saya sadari ketika frustasi log in ke google admin adalah kehilangan tulisan-tulisan lama saya. Saya tidak ada back up. Apakah saya rela postingan-postingan lama hilang ? Walaupun sebagian besar postingan tersebut penuh emosi dan kegalauan tingkat ababil, saya menyayangi tulisan-tulisan tersebut sebagai bagian dari diri saya. Hal-hal yang pernah saya lalui dahulu saya bagikan tanpa berpikir dan berniat macam-macam. Sekarang untuk mempublikasikan tulisan rasanya banyak pertanyaan. Apakah cukup penting untuk dibagikan ?


Faktor non teknis berkaitan dengan rutinitas yang saya jalani. Sebagai karyawan 9-to-5 sepertinya tidak ada yang menarik untuk diceritakan, sesuatu yang dulunya tidak saya inginkan. Entah mungkin saya terlena dengan zona aman atau terikat dengan kewajiban yang tidak memungkinkan saya bersikap egois. Saya merindukan masa-masa lampau yang dimana beban hidup yang sudah berat tapi masih bisa dinikmati. Saya kehilangan passion-passion yang dulunya membuat hidup berwarna seperti travelling, fotografi. Semuanya saya tinggalkan. Semakin tenggelam dalam sisi melankolis saya dan semakin hari semakin skeptis. Saya lupa bahwa dulu saya pernah ceria dan bahagia. Mungkin saya sendiri pun tidak mengenali diri sendiri lagi. *sighs* Hingga mendekati hari ulang tahun ke-27, suara hati saya berteriak "You can't be like this..foreveeeer".


27 tahun, 27 hari lagi..


Kesedihan di Hari Buku Nasional

$
0
0
Setiap tanggal 17 Mei diperingati sebagai hari buku nasional. Tidak ada kegiatan yang khusus untuk menyambut hari buku nasional selain membaca buku. Saya baru saja menyelesaikan novel Maryam karya penulis Indonesia, Okky Madasari. Rencana hari sabtu kemarin saya akan pergi ke Thamrin City. Yes, shopping-shopping manis sama sahabat dari SMA. Sebenarnya cukup lama juga tidak main ke Thamcit, istilah kerennya Thamrin City. Thamrin City tidak cuma sekadar pusat perbelanjaan batik dan busana muslim bagi saya, ada pusat buku di lantai 3A. Memang untuk mencapai lantai-lantai atas diperlukan keberanian sedikit karena pusat keramaian memang di lantai dasar dan lantai satu.


Setelah berputar-putar dan sempat nyasar mencari baju yang saya inginkan. Saya mengajak teman saya ke lantai paling atas. Di hari-hari tertentu, ada yang dinamakan “Pasar Tasik” yang digelar di Thamcit. Kebetulan hari Sabtu ada Pasar Tasik. Setahu saya barang-barang di Pasar Tasik lebih murah dibandingkan di toko-toko. Pedagang-pedagang eceran seringkali membeli barang dagangannya di Pasar Tasik ini. Sekalian saya mau lihat kios-kios buku di lantai 3A, satu lantai dibawah pasar Tasik.


Eskalator  tidak semuanya beroperasi normal. Untuk mencapai lantai paling atas tidak bedanya dengan naik tangga biasa saja. Eskalatornya juga kotor. Saya hampir menjerit saat melihat bangkai tikus kecil. Untung saja saya tidak kaget, bisa-bisanya reflek loncat. Hiiiii. Saya tidak lama berkeliling di pasar Tasik karena satu per satu kios sudah mulai tutup. Saya turun dan melihat lantai 3a. Saya cukup kaget juga karena kios buku yang buka hanya 1 kios saja. Itupun terselip di antara kios-kios kurma. Apa saya tidak salah ingat? Di lantai ini pernah ada beberapa kios buku. Saya melihat di spanduknya, Lantai 3a ; Sentra Buku Nusantara. Ah sedihnya. Berkurang lagi tempat hunting buku di Jakarta.


Saya mengingat Bapak Dokter yang membuka beberapa kios buku termasuk yang paling lengkap. Koleksinya dari buku-buku kuliah, buku langka berbahasa Belanda, buku  sosial, buku agama, sastra , novel-novel, hingga komik.  Saya masih ingat betul hunting buku disini. Saya betah menekuni judul-judul buku di rak. Saya pernah mendapatkan terjemahan Inggris novel Mochtar Lubis, Road with No End dan The Outlaw and Other Stories. Saya bisa paham dari sisi pedagang bahwa tidak mudah bertahan jika pembelinya tidak ada. Memang lantai buku ini jauh-jauh lebih sepi dibandingkan lantai yang menjual pakaian. Buku masih belum menjadi kebutuhan sekunder.



(source : akun twitter @TanMalaka)


Bestfriend's Wedding 2

$
0
0

Selamat Ana & Yudha

Satu lagi sahabat saya yang melepas masa lajang yaitu Ardiasih Oktoviana yang sering dipanggil Ance. Walaupun selepas kuliah menempuh hidup masing-masing kalau cinta-cinta begini biasanya update. Apalagi kabar bahagia ini sudah diberitahukan jauh-jauh hari. Libur di minggu terakhir di bulan Mei tahun ini cukup banyak. Ance memberitahu tanggal resepsinya biar tidak ada yang keburu berlibur. Hihihi. 



Before & After The Akad

Akad nikahnya sendiri berlangsung hari Selasa, tanggal 20 Mei 2014. Saya ambil cuti sehari untuk menghadiri akad nikah sahabat saya. Karena acara setelah Zuhur maka saya santai-santai saja paginya nonton film dulu. Sekitar jam 10, Ance kirim pesan via Whatsapp. Ance minta tolong saya jadi pembaca sari tilawah jika teman saya lainnya, Amal, terlambat datang. Waw saya tidak pede tapi Ance meyakinkan saya, “cuman dua ayat kok Zi”. Baiklah karena cadangan saya tidak mempersiapkan apa-apa. Saya optimis Amal datang. Tahunya sampai di rumah Ance, saya tidak melihat Amal. Ance langsung memberikan Alquran Terjemahan. Waduh, saya deg-degan. Oke, saya menjadi orang yang paling nervous selain pengantin dan keluarga. Saya agak panik juga ketika mic nya tidak menyala di awal. Tenang mba tenang, ujar bapak-bapak yang duduk di belakang saya. Tahu aja pak saya grogi. hihihi Syukurlah akad nikah berjalan lancar.


Resepsi pernikahannya diadakan pas malam minggu, 24 Mei 2014 di anjungan Jawa Tengah TMII. Untuk pertama kalinya saya nyalon buat kondangan. Hahaha. *niat banget*.  Hasilnya cukup memuaskan, membuat saya tampil beda. Psst, pertama kali pakai bulu mata palsu. Pretty hurts, you know. Hihihi. Jilbabnya pun anti angin. Gara-gara dandan ini jadi agak telat sampai di tempat hajatan. Maafkeun Nce. 


Gimana..gimana? Cantik engga? Hihihi x))

Jadi, sang mempelai pria berasal dari fakultas sebelah di UI depok. Siapa tahu kan ada teman tekniknya yang masih jomblo juga. Hahaha. *ngarep abis*. Sebenarnya karena sahabat sendiri yang menikah makanya diusahakan tampil cantik. Ihiiiy.Rasanya sayang gitu udah dandan cantik tapi engga foto-foto. Yaudah setelah makan dan foto bersama pengantin dihabiskan dengan foto-foto dan selfie.



Beautiful Ladies

Sebelum pulang, kami menyempatkan menulis pesan buat pengantin di sterefoam love. Saya pilih kertas yang paling pinky. Saya tempel di tempat yang eye catching. Prosesi penempelan pun harus ada sesi pemotretan. Ternyata Ance menaruh pesan lope-lope saya di yang paling atas. Owh jadi terharu. :’)




“Ketemu cowok-cowok cakep ga ?”, Ance bertanya di Whatsapp setelah hajatannya. 
“Engga ngeliat Nce. Engga pake kacamata gw”. Hahahahaha.

La Decima

$
0
0
HALA MADRID !











source pic : Official FB Real Madrid FC

Before Kick Off of World Cup 2014

$
0
0
Brace yourself, the world cup is coming! Dalam hitungan jam perhelatan akbar sepakbola digelar. Sudah siap kah tim kesayangan anda ?



Spanyol datang dengan predikat juara dunia dan dua juara eropa yang diperoleh secara berurutan. Tidak mudah untuk perjalanan sampai ke puncak ranking 1 FIFA.  Spanyol terkenal dengan taktik tiki taka yang kekuatannya ada di penguasaan bola. Tahun ini prestasi klub spanyol cukup memuaskan. Klub-klub Spanyol menguasai benua Eropa dari Liga Champions dan Liga Eropa. Persaingan di La Liga yang sengit akhirnya memunculkan nama klub Atletico Madrid.

Dari skuad pilihan Vicente Del Bosque sebenarnya ada beberapa kejutan. Vicente Del Bosque memilih 16 pemain yang ikut memenangi piala dunia dan 7 pemain baru di skuad piala dunia 2014. Saya deg-degan menunggu pengumuman skuad final Spanyol. Khawatir pemain kesayangan tidak terpilih. Persaingan pemain Spanyol untuk mendapatkan tempat di timnas begitu ketat. Alhamdulillah, Juan Mata ikut terbang ke Brazil. Saya mengikuti perjalanan karir Juan Mata sampai sedetail-detailnya. Hihihi. Bukan musim yang bagus memang. Satu hal yang saya salut padanya, Juan membuktikan tidak ada perjuangan yang sia-sia. Yang mengejutkan adalah Fernando Torres. Torres memang lebih sering di bangku cadangan di Chelsea tetapi performance dia bersama tim nasional cukup bagus.

Ada mitos negara eropa tidak pernah juara jika piala dunia diselenggarakan di benua Amerika.  Tidak mudah mempertahankan title juara. Ada tekanan untuk tampil garang bak matador di lapangan hijau. Tim-tim lain sudah bernafsu ingin merebut gelar juara dunia dari Spanyol. Laga pertama Spanyol langsung menjumpai lawan yang tidak tanggung-tanggung beratnya, Belanda.  Semangat!

Jika ditanyakan pendukung non spanyol pasti mereka akan menjawab, "ah bosen, Spanyol lagi". Sah-sah aja karena masing-masing mempunyai tim jagoan kesayangan. Harapan saya sama seperti pendukung tim lainnya yang menginginkan tim kesayangannya mengangkat piala. Saya akan menulis perjalanan Spanyol di piala dunia Brazil. Vamos España!


“En nuestro corazón la pasión de un campeón”

“Inside our hearts, the passion of a champion”

*moto tim La Furia Roja*





What Happened with My La Furia Roja ?

$
0
0
Kick off antara Spanyol dan Belanda berlangsung pada Sabtu dini hari. Seakan mengulang pertandingan empat tahun lalu dengan rasa yang berbeda. Masing-masing tim menggunakan kostum away mereka. Spanyol memakai jersey warna putih dan Belanda memakai jersey warna hitam. Starter Spanyol yaitu Iker Casillas (captain), Pique, Ramos, Jordi Alba, Cesar Azpilicuetta, Sergio Busquets, Xavi, Iniesta, David Silva, Xabi Alonso, dan Diego Costa.

Yang saya tunggu-tunggu adalah penampilan Diego Costa yang merupakan second best scorer di La Liga. Pendukung meng-huuuu jika bola di kaki pemain Spanyol terutama Diego Costa. Dia dicap pengkhianat karena lebih memilih Spanyol daripada Brazil. Sepertinya pendukung Belanda di stadion memang lebih banyak dan heboh. Sabar ya sayang-sayangku. Disini ada yang teriak penuh cinta kok buat kalian. xp Iker berhasil memblok peluang dari Sneijder. De Jong kembali menyenggol pemain Spanyol. Kenapa si pemain ini suka nyikut-nyikut dada. Kali ini korbannya si biskuit. 

Diego Costa dijatuhkan di kotak penalti. Xabi Alonso ! Bismillah..Bismillah... Kiper Belanda menjatuhkan diri ke sisi yang tepat tapi bola tetap meluncur santai ke gawangnya. 1-0 untuk Spanyol !!!! Keunggulan spanyol tidak membuat mereka puas. Secara bahu membahu pemain Spanyol mencoba menembus jantung pertahanan Belanda. Peluang emas Spanyol David Silva berhasil diblock kiper Belanda.  Aaak heading Van Persie menyamakan kedudukan. Errrrr...Kok saya mencium bau offside ya. Penonton stadion langsung heboh. Okay fine, mari kita lanjutkan perjuangannya. Yang saya salut dari pertandingan ini para pemain Spanyol dan Belanda tetap ramah di luar pitch. 

Babak kedua bergulir. Sundulan dari Van Persie memompakan semangat buat pasukan The Flying Dutchman. Aliran bola dari kaki pemain spanyol terputus. Dan terjadilah gol kedua dari Arjen Robben. ....... Huffft. Sekalinya rekor Iker dipatahkan kemasukan dua yah. Huwaaaaaaa...*setelah beberapa detik baru histeris*. Diego costa diganti Torres. Xabi Alonso diganti Pedro. Pemain Belanda no.3 memasukkan gol ketiga. Saya harus mengakui serangan dari Belanda lebih ampuh. Isssh sebel...*manyun*. Iker kena kartu kuning! Engga percaya deh Iker yang biasa kalem bisa marah-marah juga.


source : Marca.com


Permainan Spanyol setelah gol ketiga Belanda amburadul. Lini belakang kacau balau, tengahnya macet dan lini depan offside terus. Van Persie menggenapkan keunggulan Belanda. Gol yg keempat blunder dari Iker. It was humiliated for Casillas. Oh my... What happened with my spain? Noooo...gol kelima. Iker lagi...(T.T) Oke, engga sepenuh Casillas. Defensenya manaaaa? Spanyol bener-bener digundulin abis. Iker masih habis-habisan menyelamatkan gawangnya. Sebenarnya ada kesempatan sangat emas tapi kenapa bolanya melenceng dari kaki Torres. Huhuhu.

What happened, Iker Casillas ? What happened with our defense? What happened with our tactics? What happened with our forwards? Jika tim tidak bermain bagus, maka semuanya kelihatan tidak bagus. Kelihatannya status juara menjadi beban berat bagi pemain Spanyol. Mereka tidak hanya dituntut menang tapi juga bermain cantik. Belanda lebih bermain lepas dengan counter attack yang lebih mengancam.

Spanyol harus bangkit kembali di pertandingan-pertandingan berikutnya.  Del Bosque harus mereview kembali taktik Spanyol yang mungkin saja sudah dihafal betul oleh tim lain. Kelemahan Spanyol dalam menghadapi counter attack tim lawan harus diatasi. Pemain-pemain Spanyol harus kembali menemukan ritme permainan mereka yang pernah memukau dunia. Laga berikutnya melawan Chili adalah laga hidup mati Spanyol di piala dunia 2014 ini. Menang atau masuk kotak !


So sad :'(
(source : fifa.com)


Kekalahan 5-1 menjadi pukulan telak untuk reputasi Spanyol. Pelajaran yang sangat menyakitkan. Sosial media sudah banjir kicauan yang membully Iker dan Spanyol. It's okay, then. Laugh as much as you can. Take your time. Menulis kemenangan memang manis tapi dengan menulis kekalahan saya belajar bersikap lapang dada. Dan menerima kekalahan itu tidak lah mudah. 

Vamos España!  I'm still believe in you all. Keep fight until final whistle !


Weekend at Museum

$
0
0
Seberapa besar sih efek kekalahan tim kesayangan di piala dunia? Bagi saya rasanya lebih buruk dari patah hati. Ini serius. Seharian saya menjauh dari sosial media agar tidak terpancing oleh kicauan yang menertawakan Spanyol. Belum tentu nonton pertandingannya tapi komentar macam-macam.

Di siang harinya, saya menghadiri resepsi pernikahan sahabat. Mood saya sudah jelek dari pasang jilbab berantakan, cari jilbab yang diinginkan tidak ketemu, males dandan. Bad mood banget deh. Lusuh. "Zi..udah kayak patah hati aja", kata Rini. Hahaha. Kayaknya patah hati masih bisa ketawa. Ini mah boro-boro, untuk tersenyum saja otot-otot di muka kaku.

Biar tidak sedih berlarut-larut, saya mengajak adik-adik ke museum nasional di hari Minggu. Terakhir saya ke Museum Nasional mungkin sekitar tahun 2012. Kebetulan ada pentas mini Teater Koma di sana. Pertunjukan gratis. Pengunjung hanya membeli tiket masuk museum seharga Rp 5.000. Saya lihat sebagian besar memakai pakaian olahraga mungkin paginya sekalian ikut Car Free Day kali ya.


Pedasnya lada...
Manisnya pala...
Hangatnya cengkeh...
Harumnya kayu manis...




Pentas yang berjudul Semerbak Penggoda Raja Kelana ini menampilkan sejarah dari rempah-rempah. Rempah-rempah yang asli dari Indonesia pernah menjadi komoditi primadona bangsa-bangsa eropa. Nilainya bisa lebih tinggi dari sekantong uang emas. Rempah-rempah yang bernilai tinggi akhirnya menarik bangsa eropa untuk mendatangi tempat tumbuhnya yang terletak sangat jauh. 


Raja dan Juru Masaknya.

Namanya juga pentas mini, pertunjukkannya singkat tapi cukup menghibur penonton. Apalagi banyak anak-anak yang menonton. Teater Koma dan Museum at Weekend menggelar pentas mini setiap bulannya.

Ketika Spanyol Tak Lagi Menang

$
0
0
Ketika Spanyol melakoni laga persahabatan dengan Bolivia, saya sempat menyatakan kekhawatiran saya pada teman. Jika lini depan spanyol tidak bisa menyelesaikan finishing touch yang baik dari lini tengah, habis sudah kita di piala dunia. Dan itu terjadi. Perjalanan yang sangat singkat. Sejak tahun 2000, baru kali ini Spanyol tidak lolos penyisihan grup di piala dunia ataupun piala eropa. Skuad yang dibawa pelatih Del Bosque sendiri tidak diragukan lagi. Mereka sudah mempunyai mental juara dan bersaing di liga yang kompetitif.

Diego Costa seperti belum klik dengan lini tengah Spanyol dan beban ia bermain di lapangan makin berat karena cacian pendukung Brazil. Iker Casillas disorot tajam dengan penampilan buruknya. Iker memang blunder tapi lihat juga berapa saving yang ia lakukan. Dan mengapa Iker tetap dipakai di pertandingan kedua melawan Chili ? Iker masih mendapat kepercayaan Del Bosque. Untuk pendukung Spanyol tentu paham bagaimana tangan sang kapten ini menyelamatkan gawang Spanyol dengan gemilang. Di tangan Iker lah tiga piala, dua piala eropa dan satu piala dunia, diserahkan pertama kalinya. 

Well, kekalahan dari Belanda di laga pembuka yang telak membuat saya terhenyak. Harapan masih ada untuk berusaha dan berjuang menghadapi pertandingan kedua. Saat Chili berhasil mengalahkan Spanyol. Harapan itu menguap. Pemain-pemains Spanyol tertunduk lesu. Beberapa tampak berusaha menghapus air matanya. Spanyol hanya memasukkan 1 gol itupun lewat titik penalti. Spanyol yang dulu bukan lah Spanyol yang sekarang ? Sebelum kick off piala dunia siapa yang menyangka langkah Spanyol akan terseok-seok. Vicente Del Bosque termasuk pelatih blak-blakan jika permainan timnya tidak bagus maka ia akan mengatakannya. 

Spanyol mengikuti nasib Perancis (2002) dan Italia (2006) ketika juara bertahan tidak lolos penyisihan grup. Seperti membenarkan adanya kutukan juara bertahan tidak bisa lolos di fase grup. Bedanya dulu engga ada sosial media yang bikin apa saja jadi bahan bullying termasuk kekalahan Spanyol. Rasa kesal karena Spanyol dibully melebihi rasa sedih saya Spanyol kalah. Setidaknya dari bullying sejagat raya kemarin yang diterima Spanyol membuat saya menyadari seberapa besar cinta saya dengan La Furia Roja. Seleksi alam sedang terjadi, mana yang pendukung sejati mana yang numpang hore-hore nonton ketampanan Iker Casillas. Dan jika kamu pikir saya malu memakai jersey atau jaket Spanyol setelah Spanyol kalah. Kamu salah besar. Sorry aja, saya bukan glory hunter. :P

Roda kehidupan pasti berputar. Spanyol yang di atas angin selama 6 tahun sekarang jatuh tersungkur, dipermalukan, dipecundangi, ditertawakan. Saya optimis Spanyol bisa kembali lagi dengan kekuatan yang lebih baik dari tahun 2014. Generasi yang akan datang nantinya bisa mengukir seperti generasi emas 2008 - 2012. 

Dear Spanish National Team, thank you for 6 wonderful years. We'll back as stronger as ever in future. I'm still support you and always loving you. In this tough times, you're not alone. :* *hugs*

ps : ditulis sebelum laga Spanyol versus Australia.

Adios Brazil !

$
0
0
Man can be destroyed, not defeated. As he can stand, he can fight.
- Ernest Hemingway


Pertandingan Spanyol versus Australia mungkin tidak terlalu menarik, sama-sama tim yang kalah. Saya tetap menganggap pertandingan Spanyol terakhir di piala dunia Brasil ini penting. Beberapa pemain di timnas Spanyol kemungkinan akan pensiun setelah piala dunia atau mereka tidak akan berjumpa lagi dengan piala dunia berikutnya; David Villa, Xabi Alonso, Xavi Hernandez, Iker Casillas, Fernando Torres. Sayangnya Xavi cedera. 

Skuad yang diturunkan Vicente Del Bosque jauh berbeda dari dua pertandingan sebelumnya. Iker Casillas digantikan Pepe Reina. Torres dan Vila kembali diduetkan. Lini tengah; Iniesta, Koke, Xabi Alonso, Santi Cazorla. Ramos masih memimpin pertahanan lini belakang bersama Juanfran, Raul Albiol, dan Jordi Alba. Del Bosque memberi kesempatan untuk pemain-pemain yang belum main. Oh Opa kenapa Juan Mata belum juga diturunin. Huhuhu.

Feel like good old days. Villa berhasil konversi umpan dari Torres dengan tumit belakang. Gol yang keren!  Permainan Spanyol jauh lebih baik. Di sosmed ramai sekali kenapa tidak dari awal Villa-Torres diturunkan jadi starter. Permainan Spanyol ini lah yang saya rindukan di dua pertandingan sebelumnya. Saya masih berharap menonton Mata dan saya yakin jika Mata masuk lapangan dia akan berikan assist atau cetak gol.

Juan Mata masuk menggantikan David Villa. Villa tampak tak rela dan emosional ketika diganti. Saya cukup terkejut kenapa Villa yang diganti walau saya senang sekali menyambut Juan main. Torres mencetak gol kedua dari assist Iniesta. 2-0! Why oh why, kenapa baru panasnya ketika semua sudah begitu terlambat. Huhuhu. 

Tiki taka masih ada! Serangan balik Australia hanya sekali dua kali mengkhawatirkan Pepe Reina. Bek Spanyol tampak solid. Keyakinan saya terjawab di menit 84, Juan Mata mencetak gol ketiga buat Spanyol. My Juan and only! :*

 Juan Mata

Sekarang pertandingan-pertandingan berikutnya mungkin tetap menarik tetapi tidak semenarik jika Spanyol lolos fase grup. Kita tidak bisa memutar waktu untuk kembali ke pertandingan awal. Menyalahkan Del Bosque dalam memilih pemain tak bisa membalikkan keadaan Spanyol. Sinar La Furia Roja mungkin redup di Brazil. Saya tetap optimis dengan generasi timnas Spanyol berikutnya. Era David Villa - Fernando Torres berakhir akan digantikan pemain yang lebih hebat. Soon we'll back unbeatable in future.




[Movie Review] Turtles Can Fly

$
0
0


Dunia anak-anak adalah dunia yang polos, bahagia dan tanpa beban. Tidak semua anak-anak mendapat masa kecil yang penuh kasih dari orang tua. Anak-anak di perbatasan Irak dan Turki memiliki kehidupan yang pahit dan getir. Sebagian mereka tidak mempunyai anggota badan yang utuh ataupun cacat karena konflik. Anak seumur mereka yang harusnya duduk di sekolah turut ikut bekerja demi sekeping uang Dinar. Pekerjaan mereka pun berbahaya mengumpulkan ranjau darat.

Satellite, begitu anak-anak buahnya memanggilnya adalah anak lelaki yang berusia sekitar 15-17 tahun yang pintar, pandai berbicara dan ahli negoisasi. Perkataannya bisa mempengaruhi orang dewasa untuk membeli tv satelite. Orang-orang tua menanti kabar perang Amerika dan Irak. Suku Kurdi di perbatasan Irak dan Turki ditekan selama pemerintahan Saddam Husein.

Ada tiga orang anak yang menarik perhatian Satellite. Mereka pengungsi dari Haldabech. Hengov, anak lelaki yang tidak berlengan, dikenal berani. Anak-anak membicarakan tandukannya bisa membuat orang jatuh. Agrin, adik perempuan Hengov, menggendok balita kemana-mana yang penglihatannya tidak sempurna bernama Ringa.

 Agrin, Ringa dan Hengov
(source : kurdishcinema.com)


Satellite mengarahkan anak-anak untuk bekerja di tanah yang penuh ranjau. Ia bernegoisasi berapa upah yang didapatkan, siapa saja yang akan bekerja. Bagi anak-anak, Satellite adalah pemimpin mereka. Kemana Satellite ada anak-anak yang berlari mengikutinya. Setidaknya ada dua anak yang setia, Shirkooh dan Pashtow.

Satellite merasa Hengov terlalu sombong. Hanya karena adiknya, Agrin, Satellite tidak menghajar Hengov. Satellite jatuh cinta dengan Agrin. Hengov memiliki kemampuan meramal. Pernah sewaktu truk-truk besi datang, ia memberitahu anak-anak untuk menjauhi satu truk. Satellite langsung menyuruh anak buahnya pergi. Beberapa menit kemudian truk yang dimaksud meledak.

Agrin menyimpan trauma berat. Kampung halamannya dibakar oleh sejumlah tentara. Ia diperkosa dan akhirnya melahirkan Ringa. Orang yang baru kenal seperti Satellite mengira bahwa mereka bertiga bersaudara. Ringa memanggil Agrin, Mama. Agrin dan Hergov berencana untuk pergi tapi tanpa Ringa. Diam-diam Agrin mencari cara untuk mematikan Ringa. Psikologis gadis tersebut tidak stabil. Hergov menentang Agrin walaupun gadis itu sudah mempunyai rencana sendiri. Satellite hampir kehilangan nyawanya saat Ringa berdiri di tanah penuh ranjau.

Satellite dan anak-anak buahnya.
(source : pinterest)


A heartbreaking story. Saya tidak tega melihat anak-anak lucu di wilayah konflik. Walaupun sedih, penonton masih bisa tersenyum melihat kepolosan "dua pengawal" setia Satellite Shirkooh dan Pashtow. Satellite seperti remaja biasa bisa jatuh cinta disela kesibukannya hilir mudik mencari uang. Dan Agrin memberikan kesan mendalam. Melalui matanya, beban dan trauma perempuan dewasa terlihat sendu.

Viewing all 122 articles
Browse latest View live