De President
Happy Birthday Love
Keep Remember This !
My Sunset Sky
Dua Enam
[Movie Review] Philomena
The legacy of Ireland'sCatholic Church-run Mother and Baby Homes
Kesedihan di Hari Buku Nasional
Bestfriend's Wedding 2
Selamat Ana & Yudha
La Decima
Before Kick Off of World Cup 2014
*moto tim La Furia Roja*
What Happened with My La Furia Roja ?
Weekend at Museum
Ketika Spanyol Tak Lagi Menang
Adios Brazil !
[Movie Review] Turtles Can Fly
Dunia anak-anak adalah dunia yang polos, bahagia dan tanpa beban. Tidak semua anak-anak mendapat masa kecil yang penuh kasih dari orang tua. Anak-anak di perbatasan Irak dan Turki memiliki kehidupan yang pahit dan getir. Sebagian mereka tidak mempunyai anggota badan yang utuh ataupun cacat karena konflik. Anak seumur mereka yang harusnya duduk di sekolah turut ikut bekerja demi sekeping uang Dinar. Pekerjaan mereka pun berbahaya mengumpulkan ranjau darat.
Satellite, begitu anak-anak buahnya memanggilnya adalah anak lelaki yang berusia sekitar 15-17 tahun yang pintar, pandai berbicara dan ahli negoisasi. Perkataannya bisa mempengaruhi orang dewasa untuk membeli tv satelite. Orang-orang tua menanti kabar perang Amerika dan Irak. Suku Kurdi di perbatasan Irak dan Turki ditekan selama pemerintahan Saddam Husein.
Ada tiga orang anak yang menarik perhatian Satellite. Mereka pengungsi dari Haldabech. Hengov, anak lelaki yang tidak berlengan, dikenal berani. Anak-anak membicarakan tandukannya bisa membuat orang jatuh. Agrin, adik perempuan Hengov, menggendok balita kemana-mana yang penglihatannya tidak sempurna bernama Ringa.
Satellite mengarahkan anak-anak untuk bekerja di tanah yang penuh ranjau. Ia bernegoisasi berapa upah yang didapatkan, siapa saja yang akan bekerja. Bagi anak-anak, Satellite adalah pemimpin mereka. Kemana Satellite ada anak-anak yang berlari mengikutinya. Setidaknya ada dua anak yang setia, Shirkooh dan Pashtow.
Satellite merasa Hengov terlalu sombong. Hanya karena adiknya, Agrin, Satellite tidak menghajar Hengov. Satellite jatuh cinta dengan Agrin. Hengov memiliki kemampuan meramal. Pernah sewaktu truk-truk besi datang, ia memberitahu anak-anak untuk menjauhi satu truk. Satellite langsung menyuruh anak buahnya pergi. Beberapa menit kemudian truk yang dimaksud meledak.
Agrin menyimpan trauma berat. Kampung halamannya dibakar oleh sejumlah tentara. Ia diperkosa dan akhirnya melahirkan Ringa. Orang yang baru kenal seperti Satellite mengira bahwa mereka bertiga bersaudara. Ringa memanggil Agrin, Mama. Agrin dan Hergov berencana untuk pergi tapi tanpa Ringa. Diam-diam Agrin mencari cara untuk mematikan Ringa. Psikologis gadis tersebut tidak stabil. Hergov menentang Agrin walaupun gadis itu sudah mempunyai rencana sendiri. Satellite hampir kehilangan nyawanya saat Ringa berdiri di tanah penuh ranjau.
A heartbreaking story. Saya tidak tega melihat anak-anak lucu di wilayah konflik. Walaupun sedih, penonton masih bisa tersenyum melihat kepolosan "dua pengawal" setia Satellite Shirkooh dan Pashtow. Satellite seperti remaja biasa bisa jatuh cinta disela kesibukannya hilir mudik mencari uang. Dan Agrin memberikan kesan mendalam. Melalui matanya, beban dan trauma perempuan dewasa terlihat sendu.
Pilpres 2014
Sosial media membuat semarak kampanye hingga ke level di luar batas. Masing-masing pendukung akan membagikan kebaikan, prestasi, pujian untuk capres jagoannya. Awalnya sih begitu. Lama-lama, berita buruk dan saling menjatuhkan bertebaran dimana-mana sampai membaca judulnya saja sudah malas. Ketika masuk ke facebook misalnya timeline penuh dengan postingan berkaitan dengan capres nomor 1. Masuk ke twitter, pendukung capres nomor 2 yang wara-wiri. Obrolan politik seputar mana yang lebih baik antara capres no.1 atau no.2 bisa berlangsung dimana saja, dari ruang meeting, rumah makan, hingga saat mengantri busway pun tak lepas dari promosi capres tertentu.
Dua adik bungsu saya yang menginjak usia 17 tahun sangat bersemangat menggunakan hak pilihnya. Yang saya bangga dari kedua adik saya, mereka sudah memilih capres sesuai dengan penilaian mereka sendiri. Tidak ada campur tangan dari orang tua siapa yang harus kamu pilih dan tidak termakan oleh kampanye busuk di media.
Berbeda dengan pileg, partisipasi pilpres meningkat. Saya datang ke TPS sekitar pukul 10.30, masih harus mengantri panjang. Waktu pemilihan caleg kemaren jam yang sama TPS sudah sepi. Kertas suara diberikan terbuka oleh panitia. Daripada suudzon apakah kertas suara cacat atau tidak lebih bagus dilihat dari awal secara terbuka kan. Masing-masing pemilih dipanggil sesuai nama yang tertera di surat undangan. Semoga pemimpin yang saya pilih jika terpilih bisa mengemban amanah seluruh rakyat Indonesia. Kunci kemajuan Indonesia terletak di tangan pemimpin yang jujur dan adil.
Saya kira setelah tanggal 9, kita akan selesai membahas politik. Rupanya tidak, isu penghitungan suara menjadi polemik. Real count vs Quick Count ? Alamak..kapan berakhirnya ini.
[Movie Review] The Fault in Our Stars
(source : thefaultinourstarsmovie.com )
Hansel : "You gave me forever within the numbered days and I can’t tell you how thankful I am for our little infinity."
I used to fall in love with someone who had similar kind of this smile. X)
Sebuah Peringatan
Di dalam negeri, kita diliputi perasaan tidak menentu, saling tidak percaya dan was-was atas hasil pemilu presiden. Saya sudah hampir sepuluh hari di site. Rencananya akan kembali tanggal 21 ke Jakarta. Dan karena alasan keamanan akhirnya dimajukan dari jadwal semula. Upaya preventif dari perusahaan untuk menjaga keselamatan karyawannya. Pantas saja mengapa tiba-tiba semua karyawan dimintai nomor kontak dan nomor darurat yang bisa dihubungi. Saya menjadi was-was. Saya harap kedua kandidat capres memegang komitmen mereka untuk pemilu yang damai. Tidak hanya ketika kampanye saja tetapi pengumuman nanti. Yang kalah legowo dan berjiwa ksatria. Yang menang tidak jumawa. Sudahi permusuhan dan perselisihan hanya karena kita berbeda pilihan.
Berburu Kue Lebaran di Pasar Jatinegara
Momen lebaran rasanya tidak lengkap tanpa kue-kue kecil khas lebaran. Untuk yang tidak bisa atau tidak sempat buat kue lebaran, solusinya adalah membeli kue yang sudah jadi. Bisa dibeli di supermarket atau pesan khusus di teman yang jualan kue lebaran. Saya memiliki toko kue favorit yang saya kunjungi sebelum lebaran di pasar Jatinegara.
Letak toko kue tersebut di lantai dasar. Satu lantai dengan souvenir nikah, grosir aksesoris, grosir tas dan dompet. Letaknya memang agak ke belakang. Saya pun tidak hafal belok-belok gangnya tapi menjelang hari lebaran memang toko-toko sudah banyak yang tutup. Dari jauh saya lihat kerumunan orang, nah itu dia toko kue nya. Karena penuh dan berdesak-desakan, pembeli harus sabar untuk dilayani. Kebetulan posisi saya dekat dengan kasir yang tidak terlalu padat pembelinya.
Satu toples kue di supermarket bisa Rp 75.000 -100.000. Berapa kalau di Jatinegara ? Harga bervariasi. Patokan harganya per Kg. Misalnya kue sagon keju untuk 1/2 kg harganya Rp 50.000. Dengan harga lebih murah tapi bisa dapat kue yang lebih banyak. Kalau rasanya sih engga beda jauh.
Saya kegirangan menemukan kue butter cookies ala biskuit monde. Kemarin waktu belanja di carefour, saya tidak menemukan biskuit kaleng monde. Untuk kue yang bermerk buat lebaran hanya tiga yang pasti dibeli yaitu Monde, Roka-roka dan Apollo. Yang sudah ada baru Roka-roka. Lainnya kehabisan.
Selagi menunggu pesanan saya ditakar dan dibungkus saya memperhatikan sekeliling saya. Kadang ada yang baru datang langsung tunjuk mau kue itu setengah kilo. Untungnya kokohnya tegas. Yang dilayani adalah yang datang duluan. Dan satu pelayan mengurusi satu pembeli sampai dia selesai. Kokoh yang kasir multitasking. Dia menjawab telpon sambil menangkap kardus dari anak buahnya. Saat saya membayar, uang saya dikembalikan karena kelebihan ngasih uangnya. Waw! Jujur itu keren loh.
Ini daftar belanjaan saya ;
Stik balado 1 kg : Rp 30.000
Kue sagon keju 1/2 kg : Rp 50.000
Kue coklat 1/2 kg : Rp 50.000
Kue coklat pandan 1/4 kg : 27.500 Kacang medan 1/2 kg : 15.000
Pastel isi abon 1/2 kg : 40.000
Kue butter cookies ala monde 1/2 kg : 40.000
Ada kejadian bikin ketawa. Saya ngajak adik biar lebih keliatan kalau mau kue yang mana. Tapi akhirnya dia melipir karena yang maju ibu-ibu semua ke barisan bapak-bapak, berdiri di paling belakang. "Bu..bu..anaknya manggil bu",kata orang disamping. Wat! Kapan saya punya anak?? Adik saya menanyakan udah selesai apa belum. Hadeuh, cerita di rumah langsung diketawain abis.