Setelah check in hostel, hal yang pertama kami lakukan adalah memesan tiket bus ke Siem Reap. Pembelian dapat dilakukan melalui petugas hostel. Sesuai referensi dari internet kami memilih bus Mekong Express. Namun ada masalah,tiket untuk kembali ke HoChi Minh City full-book. Orang hostel menyarankan kami membelinya di Siem Reap karena kemungkinan ada yang batal berangkat. Wadow,,bisa berangkat tapi engga bisa pulang nih.
Ternyata kami duduk terpisah-pisah. Saya kebagian paling belakang di samping cewek kulit hitam warga negara AS. Dari Mekong Ekspress penumpang mendapat air mineral botol sedang dan kotak snack. Lumayan buat ganjel perut soalnya sarapan cuma energen aja. Nia dan Fe hanya membeli air mineral,rotinya tidak ada.
Perjalanan darat dari Ho Chi Minh City ke Siem Reap memakan waktu 12 jam. 6 jam HCMC - Phom Penh dan 6 jam Phom Penh - Siem Reap. Satu hari full duduk di bus. Menjelang pukul 10,perut saya keroncongan. Biasa sarapan nasi uduk mana mempan diganjel energen doank,hehehe. Saya melirik kotak snack,wah snacknya sandwich nih. Saya mencium bau yang asing dari sandwich tersebut. Tapi saya tidak berpikiran macam-macam. Saya mengigit sandwich. Berasa ada yang salah ketika mengunyah sandwich. Saya lihat daging putih,teksturnya seperti daging ayam. Huek engga enak. Saya singkirkan daging putih. Baru lah saya periksa seksama isi sandwich. Ini daging babi niy kayaknya ,saya sotoy menilai irisan daging merah. Duh perut jadi engga enak,saya taruh lagi sandwichnya.
Di perbatasan Vietnam - Kamboja, semua penumpang turun dari bus. Saya ceritakan perihal sandwich ke Nia dan Fe. 'Zi, yang lo makan itu daging babi'. What!!! Aaaaaak. 'Emangnya lo ga tau baunya?',tanya Fe. 'Engga',jawab saya. Kyaaaaaa. Huek huek! Bagi Muslim,hukumnya haram kan makan daging babi. Tapi kalau engga tahu,gimana donk. 'Keringet lo ntar bau lo zi',kata Nia. Hiiiii. Sehabis tahu,perut semakin engga enak dan baru lega setelah pup.
Salah juga sih saya engga nanya-nanya dulu,main makan sembarangan juga. Udah tahu bukan daerah muslim harusnya saya lebih jeli melihat makanan. Setidaknya jadikan pengalaman,lebih teliti sebelum makan. Pas pulang ke HCMC, saya membaui, melihat, mengintip isi snack dulu. Jangan sampai kemakan babi dua kali.
Kami keluar untuk makan malam dan sekalian mencari tiket bus. Kawasan districk 1 adalah area backpacker di HCMC. Selain padat penginapan, travel-travel cukup banyak di daerah sini. Kami memasuki salah satu toko. Dari pembicaraan,masih ada tiket untuk balik ke HCMC. Alhamdulillah. Kami harus mengambil tiket tersebut pagi-pagi sebelum berangkat ke Siem Reap.
Keesokannya terjadi kepanikan. Nia dan Fe, dua teman seperjalanan saya, sedang mengambil tiket di tempat travel. Jemputan dari mekong express telah datang. Mereka sekalian juga mau beli roti dan air mineral buat bekal di jalan. Panik lah, kalau ditinggalin bus gimana. Saya sms, entah lah smsnya sampai atau tidak karena masih pakai telkomsel. Kedua teman saya sampai lari-lari ke hostel. Dan waktu sampai di bus ternyata ada yang lebih telat lagi dari kita, rombongan encik-encik dari Malaysia. Errrrrr (-.-")
Keesokannya terjadi kepanikan. Nia dan Fe, dua teman seperjalanan saya, sedang mengambil tiket di tempat travel. Jemputan dari mekong express telah datang. Mereka sekalian juga mau beli roti dan air mineral buat bekal di jalan. Panik lah, kalau ditinggalin bus gimana. Saya sms, entah lah smsnya sampai atau tidak karena masih pakai telkomsel. Kedua teman saya sampai lari-lari ke hostel. Dan waktu sampai di bus ternyata ada yang lebih telat lagi dari kita, rombongan encik-encik dari Malaysia. Errrrrr (-.-")
Ternyata kami duduk terpisah-pisah. Saya kebagian paling belakang di samping cewek kulit hitam warga negara AS. Dari Mekong Ekspress penumpang mendapat air mineral botol sedang dan kotak snack. Lumayan buat ganjel perut soalnya sarapan cuma energen aja. Nia dan Fe hanya membeli air mineral,rotinya tidak ada.
Perjalanan darat dari Ho Chi Minh City ke Siem Reap memakan waktu 12 jam. 6 jam HCMC - Phom Penh dan 6 jam Phom Penh - Siem Reap. Satu hari full duduk di bus. Menjelang pukul 10,perut saya keroncongan. Biasa sarapan nasi uduk mana mempan diganjel energen doank,hehehe. Saya melirik kotak snack,wah snacknya sandwich nih. Saya mencium bau yang asing dari sandwich tersebut. Tapi saya tidak berpikiran macam-macam. Saya mengigit sandwich. Berasa ada yang salah ketika mengunyah sandwich. Saya lihat daging putih,teksturnya seperti daging ayam. Huek engga enak. Saya singkirkan daging putih. Baru lah saya periksa seksama isi sandwich. Ini daging babi niy kayaknya ,saya sotoy menilai irisan daging merah. Duh perut jadi engga enak,saya taruh lagi sandwichnya.
Di perbatasan Vietnam - Kamboja, semua penumpang turun dari bus. Saya ceritakan perihal sandwich ke Nia dan Fe. 'Zi, yang lo makan itu daging babi'. What!!! Aaaaaak. 'Emangnya lo ga tau baunya?',tanya Fe. 'Engga',jawab saya. Kyaaaaaa. Huek huek! Bagi Muslim,hukumnya haram kan makan daging babi. Tapi kalau engga tahu,gimana donk. 'Keringet lo ntar bau lo zi',kata Nia. Hiiiii. Sehabis tahu,perut semakin engga enak dan baru lega setelah pup.
Salah juga sih saya engga nanya-nanya dulu,main makan sembarangan juga. Udah tahu bukan daerah muslim harusnya saya lebih jeli melihat makanan. Setidaknya jadikan pengalaman,lebih teliti sebelum makan. Pas pulang ke HCMC, saya membaui, melihat, mengintip isi snack dulu. Jangan sampai kemakan babi dua kali.
biar kucel tetap narsis. :p