Quantcast
Channel: My Personal Ledger
Viewing all articles
Browse latest Browse all 122

Kesedihan di Hari Buku Nasional

$
0
0
Setiap tanggal 17 Mei diperingati sebagai hari buku nasional. Tidak ada kegiatan yang khusus untuk menyambut hari buku nasional selain membaca buku. Saya baru saja menyelesaikan novel Maryam karya penulis Indonesia, Okky Madasari. Rencana hari sabtu kemarin saya akan pergi ke Thamrin City. Yes, shopping-shopping manis sama sahabat dari SMA. Sebenarnya cukup lama juga tidak main ke Thamcit, istilah kerennya Thamrin City. Thamrin City tidak cuma sekadar pusat perbelanjaan batik dan busana muslim bagi saya, ada pusat buku di lantai 3A. Memang untuk mencapai lantai-lantai atas diperlukan keberanian sedikit karena pusat keramaian memang di lantai dasar dan lantai satu.


Setelah berputar-putar dan sempat nyasar mencari baju yang saya inginkan. Saya mengajak teman saya ke lantai paling atas. Di hari-hari tertentu, ada yang dinamakan “Pasar Tasik” yang digelar di Thamcit. Kebetulan hari Sabtu ada Pasar Tasik. Setahu saya barang-barang di Pasar Tasik lebih murah dibandingkan di toko-toko. Pedagang-pedagang eceran seringkali membeli barang dagangannya di Pasar Tasik ini. Sekalian saya mau lihat kios-kios buku di lantai 3A, satu lantai dibawah pasar Tasik.


Eskalator  tidak semuanya beroperasi normal. Untuk mencapai lantai paling atas tidak bedanya dengan naik tangga biasa saja. Eskalatornya juga kotor. Saya hampir menjerit saat melihat bangkai tikus kecil. Untung saja saya tidak kaget, bisa-bisanya reflek loncat. Hiiiii. Saya tidak lama berkeliling di pasar Tasik karena satu per satu kios sudah mulai tutup. Saya turun dan melihat lantai 3a. Saya cukup kaget juga karena kios buku yang buka hanya 1 kios saja. Itupun terselip di antara kios-kios kurma. Apa saya tidak salah ingat? Di lantai ini pernah ada beberapa kios buku. Saya melihat di spanduknya, Lantai 3a ; Sentra Buku Nusantara. Ah sedihnya. Berkurang lagi tempat hunting buku di Jakarta.


Saya mengingat Bapak Dokter yang membuka beberapa kios buku termasuk yang paling lengkap. Koleksinya dari buku-buku kuliah, buku langka berbahasa Belanda, buku  sosial, buku agama, sastra , novel-novel, hingga komik.  Saya masih ingat betul hunting buku disini. Saya betah menekuni judul-judul buku di rak. Saya pernah mendapatkan terjemahan Inggris novel Mochtar Lubis, Road with No End dan The Outlaw and Other Stories. Saya bisa paham dari sisi pedagang bahwa tidak mudah bertahan jika pembelinya tidak ada. Memang lantai buku ini jauh-jauh lebih sepi dibandingkan lantai yang menjual pakaian. Buku masih belum menjadi kebutuhan sekunder.



(source : akun twitter @TanMalaka)



Viewing all articles
Browse latest Browse all 122

Trending Articles